Untuk lebih memahami pembagian bina dan bagaimana cara mentasrif fill madhi. Silahkan klik tautan di bawah ini. Semangat belajarr semuaa 🤗
Berbagi 1
Sabtu, 30 Oktober 2021
Selasa, 24 September 2019
MAN 1 Kota Probolinggo Sulap Sekolah Menjadi Sekolah Fantasi untuk Generasi Milenial
Probolinggo (24/09/2019) –
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota probolinggo (MAN 1) merupakan salah satu sekolah
yang berada di bawah naungan Kementerian Agama yang terletak di kecamatan Wonoasih
Kota probolinggo, Jawa Timur.
Ide kreatif yang mengusung
sekolah bersih, sehat dan menyenangkan ini berawal dari Lomba sekolah sehat
tingkat Nasional yang diikuti pada Rabu, 17 Juli 2019 sebagai perwakilan
sekolah tingkat SMA/MA/ SMK dan sederajat se- jawa timur.
Sekolah di bawah pimpinan Dra.
Hj. Siti Fatimah, S.Pd M.Pd ini mulai mencuat ke publik sejak postingan
salah satu guru di akun facebook pribadinya pada 21 September 2019 dengan
caption “MAN 1 Kota Probolinggo sekolah fantasi, menuju sekolah yang
berasa pergi ke tempat rekreasi, fun, stress free and enjoyable, tambah
betah berlama-lama di sekolah”.
Postingan tersebut mendapat
respon baik dari penikmat dunia maya, yang kemudian membagikan postingan dari
laman akun facebook bernama Heri Yulianto yang sampai sekarang mendapatkan
tanggapan positif baik dari dalam maupun luar negeri.
Kamis, 26 Oktober 2017
Perkembangan anak usia 6-11 tahun
MAKALAH
PERKEMBANGAN KANAK-KANAK AKHIR (6-11 Tahun)
(makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas Psikologi Perkembangan)
Dosen
pengampu: Evania Yafie, M.Pd
Disusun
Oleh:
1. Via Dila Hasanah (14150087)
2. Fatmawati Dwi Astuti (14150105)
3. Putra Candra (14150107)
4.
Rofi’udin
Asyrofi (14150121)
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji hanya
milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas Perkembangan
anak usia 6-11 tahun ini guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Perkembangan.
Makalah ini disusun agar pembaca
dapat mengerti segala tentang perkembangan-perkembangan anak pada masa sekolah
dasar.Kepada pembimbing yang telah memberikan arahan, dalam memberikan
bimbingan kepada penulis, rasanya tiada kata yang pantas diucapkan selain
terima kasih yang tak terhingga.
Untuk itu melalui kata pengantar ini
penulis sangat terbuka menerima kritik serta saran yang membangun sehingga
secara bertahap penulis dapat memperbaikinya.Namun demikian penulis sangat berharap
kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang besar terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
tentang perkembangan anak usia sekolah dasar. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di
masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Malang,
24 februari 2015
Tim Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................ 1
1.3 Tujuan
Penulisan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tugas-tugas masa kanak-kanak akhir (6-11
tahun) ......................... 3
2.2 Aspek fisik pada periode kanak-kanak akhir
(6-11 tahun) .............. 3
2.3 Aspek intelegensi atau kognitif pada
periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun)
............................................................................................................ 8
2.4 Sosial
pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun) ....................... 11
2.5 Aspek emosi pada periode kanak-kanak akhir
(6-11 tahun) ............. 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
........................................................................................ 16
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak
usia dini adalah kelompok yang berada dalam pertumbuhan dan perkembangan yang
unik. Baik dari kecerdasan emosional, intelektual, dan kecerdasan spiritualnya.
Pada masa ini anak-anak banyak melakukan bnyak hal yang biasa mereka lihat.
Mengingat
perkembangan anak yang sangat pesat pada usia sekolah, dan mengingat bahwa
lingkungan keluarga sekarang tidak lagi mampu seluruh fasilitas untuk
mengmbangkan fungsi-fungsi anak terutama fungsi intelektual dalam mengejar
kemajuan jaman modern, maka anak memerlukan satu lingkungan sosial yang baru
dan lebih luas, berupa sekolah untuk mengmbangkan semua potensi yang dimilikinya.
1.2 Rumusan Masalah
` Dalam makalah ini, kami merumuskan beberapa masalah, yaitu :
1.2.1
Apa
saja tugas-tugas masa kanak-kanak akhir (6-11 tahun)?
1.2.2
Apa
saja aspek fisik pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun) ?
1.2.3
Apa
saja aspek intelegensi atau kognitif pada periode kanak-kanak akhir (6-11
tahun)?
1.2.4
Apa
saja aspek sosial pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun) ?
1.2.5
Apa
saja aspek emosi pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun) ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan dari makalah ini, yaitu :
1.3.1
Mengetahui tugas-tugas masa kanak-kanak akhir (6-11
tahun)
1.3.2
Mengetahui aspek fisik pada periode kanak-kanak akhir
(6-11 tahun)
1.3.3
Apa
saja aspek intelegensi atau kognitif pada periode kanak-kanak akhir (6-11
tahun)
1.3.4
Mengetahui aspek sosial pada periode kanak-kanak akhir
(6-11 tahun)
1.3.5
Mengetahui aspek emosi pada periode kanak-kanak akhir
(6-11 tahun)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tugas-Tugas Masa kanak-kanak akhir (6-11
tahun)
Pada masa ini anak memasuki masa belajar didalam dan diluar
sekolah. Anak belajar di sekolah, tetapi membuat latihan di rumah yang
mendukung hasil belajar di sekolah. Banyak aspek perilaku di bentuk melalui
penguatan verbal, keteladanan, dan identifikasi. Anak-anak pada masa ini juga
mempunyai tugas-tugas perkembangan (menurut Robert J. Hagvighurst)[1]
, yakni:
A.
Belajar
memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan; bermain sepak bola,
loncat tali, berenang.
B.
Belajar
membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis
C.
Belajar
bergaul dengan teman-teman sebaya
D.
Belajar
memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
E.
Belajar
keterampilan dasar dalam membaca, menulis, berhitung
F.
Belajar
mengembangkan konsep sehari-hari
G.
Membentuk
hati nurani, nilai moral, dan nilai social
H.
Memperoleh
kebebasan yang bersifat pribadi
I.
Membentuk
sikap terhadap kelompok social dan lembaga-lemabaga
2.2 Aspek Fisik Pada Periode Kanak-Kanak Akhir
(6-11 tahun)
Pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebih lambat
dan konsisten bila dibandingkan dengan masa usia dini. Rata-rata anak usia SD
mengalami penambahan berat badan sekitar 2,5-3,5 kg, dan penambahan tinggi
badan 5-7 cm per tahun ( F.A Hadis 1996). Oleh Karena itu periode ini juga
sering disebut periode tenang sebelum menjelang masa remaja.Tetapi hal ini
tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang
berarti. Karena selama masa ini terjadi, terutama bertambahnya ukuran system
rangka dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama
kekuatan otot-otot secara berangsur-angsur bertambah dan gemuk bayi (babyfat)
berkurang. Pertambahan kekuatan otot ini adalah karena faktor keturunan dan
latihan (olah raga). Karena factor perbedaan jumlah sel-sel otot, maka pada
umumnya untuk anak laki-laki lebih kuat dari pada anak perempuan. (Santrock,
1995)[2].
A. Aspek fisik anak berumur 6 tahun :
1. Pertumbuhan berjalan lambat tetapi stabil.
2. Tinggi badan meningkat 2-3 inci (5-7,5 cm)
setiap tahun; anak perempuan rata-rata tingginya 46 inci (105-115 cm);
sedangkan anak laki-laki rata-rata tingginya 44-47 inci (110-117,5 cm).
3. Berat badan bertambah 5-7 pon (2,3-3,2 kg) per tahun; anak
perempuan kurang lebih beratnya 38-47 pon (19,1-22,3 kg); anak laki-laki
rata-rata beratnya 42-49 pon (17,3-21,4 kg).
4. Bertambahnya berat badan menunjukkan
bertambahnya massa otot secara signifikan.
5. Kecepatan denyut nadi (80 denyut per
menit) dan kecepatan pernafasan (18-28 hela nafas per menit) mirip dengan orang
dewasa; kecepatan bervariasi sesuai dengan aktivitas.
6. Tubuh tampak tinggi ramping karena tulang
panjang pada tangan dan kaki mulai pada fase tumbuh pesat.
7. Tanggal gigi “bayi” (gigi susu); gigi
permanen mulai keluar, dimulai dengan dua gigi depan atas; anak perempuan
cenderung untuk tanggal giginya lebih awal dari anak-anak laki-laki.
8. Ketajaman penglihatannya seharusnya 20/20;
bagi yang hasil tesnya 20/40 atau kurang harus diperiksakan secara
professional.
9. Kemampuan untuk hanya bias melihat dengan
jelas pada jarak jauh tidak janggal, hal ini sering disebabkan oleh
perkembangan (bentuk) bola mata yang belum matang.
10. Wajahnya mulai berkembang seperti orang
dewasa.
11. Membutuhkan kurang lebih 1600-1700 kalori
per hari.
B. Aspek fisik anak berumur 7 tahun :
1. Kenaikan berat badan cenderung hanya
sedikit; kenaikan 6 pon (2,7 kg) per tahun adalah wajar. Berat anak umur tahun
kira-kira 50-55 pon (22,7-25 kg).
2. Tinggi badan meningkat kurang lebih 2,5
inci (6,25 cmc) per tahun. Anak perempuan kurang lebih tingginya 44-44,5 inci
(110-116,3 cm); anak lak-laki kira-kira 46-49,5 inci (115-124 cm) tingginya.
3. Massa otot kurang lebih sama pada anak- laki-laki
dan perempuan.
4. Pertumbuhan fisik berlangsung pelan, dan
tabil, beberapa anak perempuan bias meunggyuli anak laki-laki.
5. Postur tubuh semakin tegak; tangan dan
kaki bertambah panjang, menjadikan anak usia tujuh tahun semakin kelihatan
tinggi dan ramping.
6. Tingkat energy dating dan pergi, naik
turun antara semburan energy tinggi dan jeda kelelahan sementara.
7. Masih kadang-kadang terkena sakit pilek
atau penyakit ringan lainnya; namun penyakit ini muncul lebih jarang daripada
ketika umur enam tahun.
8. Bola mata terus berubah bentuk dan
ukurannya, penglihatan harus dperiksa secara berkala untuk memastikan
penglihatan baik.
9. Warna rambut sering menjadi lebih gelap.
10. Gigi bayi terus digantikan oleh gigi
permanen.
C. Aspek fisik anak berumur 8 tahun :
1. Berat badan terus naik 5-7 pon (2,3-3,2
kg) per tahun; anak usia 8 tahun beratnya rata-rata 55-61 pon (25-27,7 kg).
anak perempuan biasanya beratnya lebih sedikit dari anak laki-laki.
2. Tinggi badan naik dengan kecepatan lambat
tetapi pasti. Tumbuh rata-rata 2,5 inci (6,25 cm) per tahun; anak perempuan
sering lebih tinggi (46-49 inci atau 115-122,5 cm) bila dibandingkan dengan
anak laki-laki (48-52 inci atau 120-130 cm).
3. Bentuk tubuh semakin Nampak dewasa, tangan
dan kaki tumbuh lebih panjang, menyebabkan anak lebih tinggi dan semampai.
4. Ketajaman penglihatan normal adalah 20/20.
Penglihatan harus diperiksakan secara berkala untuk memastikan penglihatan anak
baik.
5. Beberapa anak perempuan mulai berkembang
payudaranya dan tumbuh rambut kemaluan dan mulai menstruasi.
6. Perubahan suasana hati secara mandadak
bias muncul, disebabkan oleh terjadinya perubahan hormone.
7. Status kesehatan meningkat secara
keseluruhan; lebih jarang sakit.
D. Aspek fisik anak berumur 9-10 tahun :
1. Kecepatan pertumbuhan lambat dan tidak
teratur; anak perempuan lebih mengalami pertumbuhan yang jauh lebih pesat
daripada anak laki-laki; anak laki-laki ukuran tubuhnya lebih serupa satu sama
lain.
2. Bentuk tubuhnya labih ramping, karena
timbunan lemak mulai menghilang.
3. Kecepatan pertumbuhan mesing-masing bagian
tubuh berbeda-beda; tubuh bagian tengah
kebawah tumbuh lebih cepat; tangan dan kaki tampak panjang dan tidak
proporsional.
4. Ukuran otak bertambah dengan signifikan,
hamper mencapai ukuran orang dewasa pada usia 10 tahun.
5. Tinggi badan bertambah kurang lebih 2 inci
(5 cm) tiap tahun, pertumbuhan dapat bertambah banyak selama masa pertumbuhan
yang pesat.
6. Berat badan naik kurang lebih 6,5 pon (2,72 kg) tiap tahun.
7. Gigi bayi yang masih tersisa akan tanggal,
gigi tumbuh berdesakan bias terjadi bila gigi permanen yang lebih besar tumbuh
pada rahang yang masih kecil.
8. Anak perempuan bias mengalami perubahan
pubertas (seperti payudara mulai menonjol, tumbuh rambut kemaluan, pinggul yang
membulat, garis pinggang yang tampak, warna rambut yang lebih gelap); anak
laki-laki biasanya baru mengalami perubahan seksual satu atau dua tahun
kemudian.
E. Aspek fisik anak berumur 11-12 tahun :
1. Tinggi badan dan berat badan bervariasi
secara signifikan dari satu anak ke anak lain; bentuk tubuh dan proporsi
dipengaruhi oleh factor keturunan dan lingkungan; pada akhir fase ini tinggi
badan adalah tiga kali lipat dari panjang lahir.
2. Anak perempuan labih dulu mengalami
pertumbuhan pesat awal pubertas, tumbuh lebih tinggi dan berat badannya
melebihi anak laki-laki pada tahap ini; bias bertambah tingginya sampai 3,5
inci (8,75 cm) dan naik berat badannya sampai 20 pon (9,07 kg) dalam satu
tahun; periode tumbuh pesat ini berakhir sekitar umur dua belas tahun untuk
anak perempuan; pertumbuhan anak laki-laki lebih lambat.
3. Perubahan badan nenandai datangnya
pubertas; pinggul yang melebar dan payudara yang menonjol (anak perempuan),
masa membesarnya testis dan penis (anak laki-laki), munculnya rambut kemaluan.
4. Menstruasi bias mulai dating, beberapa
anak perempuan mengeluarkan cairan dari vagina lebih awal, bias kesal apabila
tidak tumbuh secepat anak lain.
5. Ereksi spontan biasa terjadi pada anak
laki-laki usia 11- 12 tahun; gambar, kegiatan fisik, obrolan dan lamunan dapat
menjadi pemicu kejadian ini; bebrapa anak mulai mengeluarkan cairan air mani.
6. Massa otot dan kekuatan meningkat terutama
pada anak laki-laki; anak perempuan sering mencapai kekuatan otot secara
maksimal pada usia 12 tahun.
7. Postur tubuh semakin tegak; bertambahnya
ukuran dan panjang tulang menyebabkan bahu, tulang belikat, tulang rusuk dan
tulang bahu kelihatan lebih menonjol.
8. Keluhan pusing dan penglihatan yang buram
bukan hal yang aneh bila mengalami masalah penglihatan; beban yang semakin
berat dari tugas sekolah (tulisan yang kecil, pemakaian computer, menulis
secara terus menerus) bias menyebabkan beberapa anak harus memeriksakan matanya[3].
2.3 Aspek Intelegensi atau Kognitif Pada Periode
Kanak-Kanak Akhir (6-11 tahun)
Seiring dengan masuknya anak kesekolah dasar, kemapuan
kognitifnya urut mengalami perkembangan yang pesat. Karena dengan masuk
sekolah, berarti dunia dan minat anak bertambah luas. Dengan meluasnya minat
maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan objek-objek yang sebelumnya
kurang berarti bagi anak.Dalam keadaan normal, pikiran anak usia sekolah
berkembang secara berangsur-angsur. Kalau pada masa sebelumnya daya fikir anak
masih bersifat imajinatif dan egosentris maka pada masa ini daya pikir anak
berkembang kearah berpikir kongkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya
menjadi sangat kuat sehingga anak benar-benar berada dalam suatu stadium
belajar.
Pada usia ini anak sudah dapat mereaksi rangsanagn
intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan
untelektual atau kemampuan kognitif, seperti membaca, menulis menghitung pada
usia SD daya pikirnya sudah berkembang kearah berpikir konkrit dan rasional.
Menurut teori piaget, pemikiran anak masa sekolah dasar disebut juga pemikiran
operasional kongkrit (concrete operational thought), artinya aktivitas mental
yang difokuskan pada objek-objek peristiwa nyata atau kongkrit.dalam upaya memahami alam sekitarnya
mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari panca
indera, karena anak mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak
oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya (logikanya).
Periode ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan
baru, yaitu mengklasifikasikan, menyusun atau mengasosiasikan angka-angka atau
bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan perhitungan seperti menambah,
mengurangi, mengalikan dan membagi. Disamping itu, pada akhirnya masa ini anak
sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem solving) yang
sederhana. Untuk mengembangkan daya nalarnya, orang tua dapat melatih anak
dengan menggunakan pendapat, gagasan atau penilaian terhadap berbagai hal, baik
yang dialaminya maupun peristiwa yang terjadi dilingkungan. Misalnya, yang
berkaitan dengan materi pembelajaran, tata tertib sekolah, pergaulan yang baik
dengan teman sebaya atau orang lain sebagainya.
A.
Aspek
kognitif pada anak usia 6 tahun:
1.
Menunjukkan
rentan konsentrasi yang semakin panjang
2.
Menyebutkan
musim dan beberapa hari raya yang berhubungan dengan dengan peristiwa tersebut
3.
Menyukai
tantangan puzzle, kegiatan menghitung dan mengelompokkan, menelusuri jalan yang
benar dengan membuat garis
4.
Mengenali
beberapa kata dalam hati
5.
Menyebutkan
dan menganggakat tangan kanan dan kirinya dengan konsisten
6.
Percaya pada
sulap dan fantasi
7.
Masih
terbatas pemahamannya mengenai mati atau sekarat
B.
Aspek
kognitif anak usia 7 tahun:
1.
Memahami
konsep ruang dan waktu dalam pemikiran yang logis dan praktis
2.
Meningkat
pemahamannya tentang sebab akibat
3.
Mengerti dan
dapat menyebutkan waktu di jam dinding dan hari, bulan , juga tahun di kalender
4.
Merencanakan
masa depan
5.
Menunjukkan
kekaguman yang ebsar pada trik sulap
6.
Tidak
kesulitan lagi dalam membaca
7.
Senang
emnghitung uang dan menabung
8.
Kadang masih
terbalik dalam menulis huruf dan pengucapa
C.
Aspek
kognitif pada anak usia 8 tahun:
1.
Mengoleksi
benda
2.
Menabung uang
untuk pembelian kecil
3.
Mulai
tertarik dengan apa yang di pikirkan dan dilakukan orang lain
4.
Menerima
tantangan dan tanggung jawab dengan antusias
5.
Senang
membaca dan bekerja sendiri
6.
Mulai
memahami prinsip dan penyimpanan
7.
Menambah dan
mengurangkan angka beberapa digit
8.
Menanti-nanti
waktu untuk kesekolah
D.
Aspek
kognitif anak usia 9-10 tahun :
1.
Menyukai
tangtangan aritmetika
2.
Belajar
paling baik dengan metode hands-on learning
3.
Menyikai
saat-saat disekolah
4.
Senang
menggunakan membaca dan menulis untuk kegiatan non akademis
5.
Menunjukkan
pemahaman yang lebih baik mengenai hukum sebab-akibat
6.
Menelusuri
kejadian menggunakan ingatan
E.
Aspek
kognitif anak usia 11-12 tahun
1.
Mulai
berpikir secara abstrak
2.
Berhasil
mengurutkan, mengelompokkan, dan mengelompokkan karena kapasitas memory jangka
panjang yang lebih baik
3.
Menyukai
tantangan, pemecahan masalah, penelitian, dan pengujian terhadap solusi yang
memungkinkan
4.
Menunjukkan
rentan perhatian yang lebih panjang
5.
Membuat
rencana yang terinci
6.
Melakukan
tugas rutin tanpa harus berpikir
7.
Menunjukkan
pemahaman yang semakin kompleks tentang sebab-akibat[4]
2.4 Aspek Sosial Pada Periode Kanak-Kanak Akhir (6-11
tahun)
Perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematanagan dalam
hubungan sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan
diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan moral.
A.
Aspek sosial
pada anak berumur 6 tahun :
1.
Mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba:
bias menjadi “teman terbaik” dalam satu menit, kemudian menjadi “musuk
terburuk” pada menit berikutnya; sangat menyenangkan pada suatu hari, tetapi
kemudian menjadi tidak mau bekerja sama dan lekas marah pada hari berikutnya;
terutama tidak bias diprediksikan terhadap ibu dan pengasuh utama.
2.
Menjadi lebih tidak bergantung pada orang tuanya
karena lingkaran pertemanannya semakin luas; masih membutuhkan kedekatan dan
pengasuhan, namun mempunyai dorongan untuk melepaskan diri dan “tumbuh menjadi
dewasa”.
3.
Membutuhkan dan mencari persetujuan, penentraman hati,
dan pujian orang dewasa; ingin sekali dibuat senang hatinya; bias mengeluh
berlebihan terhadap luka kecil untuk mendapat perhatian.
4.
Masih berpusat pada kepentingan sendiri (egois); masih
melihat kejadian hamper seluruhnya dari cara pandangnya, melihat segala sesuatu
dan setiap orang ada untuk kepentingannya.
5.
Mudah kecewa dan frustasi oleh sesuatu yang dianggapnya
sebuah kegagalan.
6.
Mengalami kesulitan untuk mengatur dan nemenangkan
dirinya; tidak bias menerima bila dikoreksi atau kalah dalam suatu permainan,
bias merajuk, menangis, tidak mau bermain, atau menciptakan kembali peraturan
untuk memenuhi keinginannya.
7.
Antusias dan ingin tahu tentang sekitarnya dan
kejadian sehari-hari.
8.
Menunjukkan tidak adanya atau sedikit pemahaman
mengenai etika perilaku dan standar moral; sering berbohong, menipu, atau
“mencuri” barang milik orang lain.
9.
Mengetahui kalau dirinya berbuat “nakal”; memandang
“baik” dan “buruk” berdasarkan harapan dan peraturan di sekolah dan rumah.
10. Bias menjadi sangat takut
pada halilintar, kegelapan, suara yang tidak diketahui asalnya, anjing, dan
binatang lain.
B.
Aspek sosial
pada anak berumur 7 tahun :
1.
Bekerja sama dan penuh kasih saying erhadap orang
dewasa dan lebih jarang jengkel pada mereka; bias bercanda dalam kejadian
sehari-hari dan lebih terbuka.
2.
Senang menjadi asisten guru; mencari perhatian dan
persetujuan guru, tetapi tidak terlalu jelas memperlihatkannya.
3.
Mencari persahabatan; teman itu [enting, namun
demikian anak bias menemukan banyak hal yang bias dilakukannya bila tidak ada
teman.
4.
Labih jarang bertengkar, walaupun masih terjadi
perselisihan dan suka mengadu baik dalam permainan dua orang atau kelompok.
5.
Mengeluh bahwa keputusan keluarga tidak adil; bahwa
kaka atau adik seharusnya melakukan lebih banyak atau diberi labih banyak.
6.
Menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri;
menciptakan alibi untuk kekurangan: “saya seharusnya bias membuat lebih bagus,
tetapi guru saya tidak memberikan cukup waktu.”
7.
Memilih teman bermain yang berjenis kelamin sama,
lebih senang bermain dalam kelompok.
8.
Khawatir kalau tidak disukai; mudah sakit hati; bias
menganis, malu, atau mengatakan sesuatu dengan keras kepala “aku tidak mau
bermain denganmu lagi” ketika dikritik.
9.
Bertanggung jawab denga serius; dapat dipercaya untuk
melakukan arahan dan komitmen; khawatir terlambat ke sekolah atau tugasnya
tidak selesai.
C.
Aspek sosial
pada anak berumur 8 tahun :
1. Mulai membentuk pendapat mengenai nilai
dan sikap moral; menyatakan suatu perbuatan benar atau salah.
2. Bermain bersama dua atau tiga teman
“baik”, biasanya berumur dan berjenis kelamin sama; kadang juga menikmati waktu
sendiri.
3. Tampaknya berkurang dalam hal mengkritik
penampilan sendiri tetapi mudah frustasi dan jengkel bila tidak mampu
menyelesaikan tugas atau ketika hasilnya tidak memenuhi harapannya.
4. Menyukai permainan dan kegiatan tim;
keanggotaan kelompok dan penerimaan oleh teman sangatlah penting.
5. Masih menyalahkan orang lain atau
menciptakan alibi untuk menjelaskan kekurangannya atau kesalahannya.
6. Senang menelepon teman-temannya.
7. Mengerti dan menghargai kenyataan bahwa
beberapa anak lebih berbakat dalam bidang tertentu, seperti menggambar,
olahraga, membaca, kesenian, dan music.
8. Menginginkan perhatian dan pengakuan orang
dewasa; senang tampil di depan orang dewasa dan menantang mereka dalam suatu
permainan.
D.
Aspek sosial
pada anak berumur 9-10 tahun:
1. Senang menghabiskan waktu bersama
teman-teman; mencari persahabatan berdasarkan minat yang sama dan kedekatan
(anak-anak tetangga atau teman sekelas); mengkritik secara lisan anak yang
berbeda jenis kelaminnya: “anak laki-laki itu terlalu kasar”.”anak perempuan
itu seperti bayi.”
2. Mempunyai beberapa teman “baik” dan satu
atau dua orang “musuh” yang bias berubah dari hari ke hari.
3. Mulai menunjukkan ketertarikan dalam
peraturan dan aturan permainan; aturan harus dibuat sederhana sehingga semua
anak dapat menikmati permainan.
4. Menanggapi nama julukan dan godaan bila diprovokasi,
labih jarang menggunakan kekerasan fisik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,
juga mengerti bahwa perilaku tersebut dapat menyakiti perasaaan temannya.
5. Mulai terbentuk penalaran moral; mengikuti
adat istiadat dan nilai moral yang dianut masyarakat: kejujuran, yang benar dan
salah, keadilan, baik dan buruk, rasa hormat.
6. Membangun kedekatan dengan guru, pelatih,
pemjimpin klub, memandang mereka sebagai “pahlawan” sering melakukan hal yang
tidak lazim untuk menyenangkan atau mencari perhatian mereka.
7. Bersikap dengan cukup percaya diri;
mengetahui segala sesuatu dan tidak melakukan kesalahan.
8. Menganggap kritik sebagai serangan
pribadi; mudah terluka perasaannya; sulit menghadapi kegagalan dan frustasi.
E.
Aspek sosial
pada anak berumur 11-12 tahun :
1.
Senang
mengorganisir permainan kelompok tetapi bisa mengubah peraturan ketika
permainan berlangsung
2.
Melihat image
dirinya sangat penting
3.
Menjadi
semakin sadar diri dan lebih fokus pada diri sendiri
4.
Mulai
berpikir pilihan pekerjaan dan rencana karier
5.
Meniri
pakaian, gaya rambut, dan orang populer
6.
Menyadari
bahwa kesetiaan, kejujuran, bisa dipercaya, dan menjadi pendengar yang
baikadalah syarat untuk menjadi teman yang baik
7.
Menghadapi
frustasi dengan sedikit ledakan emosi[5]
2.5 Aspek Emosi Pada Periode Kanak-Kanak Akhir (6-11
tahun)
Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan
dan latihan. Perkembangan emosi berada pada aspek yang meliputi kemampuan anak
untuk menyayangi, merasa nyaman, gembira, takut, berani dan marah serta bentuk
emosi lainnya. Aspek ini sangat dipengaruhi oleh interaksi anak dengan orang
tua dan orang-orang sekitarnya. Emosi yang berkembang sesuai dengan emosi yang
diterima oleh anak. Emosi yang positif seperti perasaan senang, bergairah,
bersemangat atau rasa ingin tahu yang tinggi akan mempengaruhi individu untuk
mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan
penjelasan guru, membaca, aktif dalam diskusi, mengerjakan tugas, dan disiplin
dalam belajar.
Sebaliknya apabila yang menyertai proses itu adalah emosi
negatif, seperti perasaan tidak senang, kecewa, tidak bergairah maka proses
belajar akan mengalami hambatan, dalam arti individu tidak dapat memusatkan
perhatian untuk belajar sehingga kemungkinan besar dia akan mengalami kegagalan
dalam belajarnya
Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya
perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan, dan pembinaan orang tua
maupun guru disekolah. Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga dapat
dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik, dan bangsa. Emosional juga dapat
dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut, dan faktor-faktor
ekternal yang sering kali tidak di kenal sebelumnya oleh anak yang sedang
tumbuh. Namun ada juga tindakan ornag tua yang sering kali tidak dapat mempegaruhi
perkembangan emosional anak. Misalnya, sangat dimanjakan atau terlalu banyak
larangan karena terlalu mencintai anaknya. Akan tetapi, sikap orang tua yang
sangat keras, suka menekan, dan selalu menghukum anak sekalipun anak membuat
kesalahan spele juga dapat mempengaruhi keseimbangan emosional anak.[6]
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangn anak usia 6-11 tahun merupakan perkembangan
yang sanagat pesat baik dari segi fisik, intelektual, emosi, dan sosialnya.
Dalam usia sekolah ini anak-anak banyak emnirukan hal-hal yang dilakukan orang
dewasa baik dari segi berbicara, berpakaian dan segi emosi yang selalu di
dapatnya dari lingkunagn keluarga dan lingkungan sekolahnya.
Dalam usia ini juga anak-anak lebih fokus pada apa yang
mereka inginkan dan berusaha mempertahankan apa yang mereka inginkan agar
terwujud jadi, tak heran saat anak0anak pada usia ini masih sangat labil dalam
mengontrol emosinya.
[1]
Rahmaaufa.perkembangan-anak-masa-sekolah-6-12tahun. https://rahmaaufa.wordpress.com/2013/06/09/perkembangan-anak-masa-sekolah-6-12-tahun/(diambil
hari minggu 15/02/2015, jam 19:55 WIB)
[2] Rahmaaufa.perkembangan-anak-masa-sekolah-6-12tahun. https://rahmaaufa.wordpress.com/2013/06/09/perkembangan-anak-masa-sekolah-6-12-tahun/(diambil hari minggu
15/02/2015, jam 19:55 WIB)
[3] 2010.K.Eileen Allen,Lynn
R. Marotz.profil perkembangan anak.indeks.hlm 159-193
[4] 2010.K.Eileen Allen,Lynn
R. Marotz.profil perkembangan anak.indeks.hlm.159-193
[6]Herawati mansur, psikologi
ibu dan ank untuk kebidanan, salemba medika, jakarta, 2009, hlm.91
Langganan:
Postingan (Atom)