Kamis, 26 Oktober 2017

Perkembangan anak usia 6-11 tahun



MAKALAH

 PERKEMBANGAN KANAK-KANAK AKHIR (6-11 Tahun)
(makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Psikologi Perkembangan)

Dosen pengampu: Evania Yafie, M.Pd


Disusun Oleh:
1.      Via Dila Hasanah        (14150087)
2.      Fatmawati Dwi Astuti (14150105)
3.      Putra Candra               (14150107)
4.       Rofi’udin Asyrofi        (14150121)


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2015

KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  Perkembangan anak usia 6-11 tahun ini guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengerti segala tentang perkembangan-perkembangan anak pada masa sekolah dasar.Kepada pembimbing yang telah memberikan arahan, dalam memberikan bimbingan kepada penulis, rasanya tiada kata yang pantas diucapkan selain terima kasih yang tak terhingga.
Untuk itu melalui kata pengantar ini penulis sangat terbuka menerima kritik serta saran yang membangun sehingga secara bertahap penulis dapat memperbaikinya.Namun demikian penulis sangat berharap kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan  khususnya tentang perkembangan anak usia sekolah dasar. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,  kepada  dosen  pembimbing kami meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan makalah kami di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.


Malang, 24 februari 2015

                                                                                                                                             Tim Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................        i
DAFTAR ISI.........................................................................................         ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.................................................................................         1
1.2  Rumusan Masalah............................................................................         1
1.3  Tujuan Penulisan..............................................................................         2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Tugas-tugas masa kanak-kanak akhir (6-11 tahun) .........................        3
2.2  Aspek fisik pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun) ..............        3
2.3  Aspek intelegensi atau kognitif pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun) ............................................................................................................      8
2.4   Sosial pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun) .......................      11
2.5  Aspek emosi pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun) .............      15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................      16

 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Anak usia dini adalah kelompok yang berada dalam pertumbuhan dan perkembangan yang unik. Baik dari kecerdasan emosional, intelektual, dan kecerdasan spiritualnya. Pada masa ini anak-anak banyak melakukan bnyak hal yang biasa mereka lihat.
Mengingat perkembangan anak yang sangat pesat pada usia sekolah, dan mengingat bahwa lingkungan keluarga sekarang tidak lagi mampu seluruh fasilitas untuk mengmbangkan fungsi-fungsi anak terutama fungsi intelektual dalam mengejar kemajuan jaman modern, maka anak memerlukan satu lingkungan sosial yang baru dan lebih luas, berupa sekolah untuk mengmbangkan semua potensi yang dimilikinya.

1.2  Rumusan Masalah
`     Dalam makalah ini, kami merumuskan beberapa masalah, yaitu :
1.2.1        Apa saja tugas-tugas masa kanak-kanak akhir (6-11 tahun)?
1.2.2        Apa saja aspek fisik pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun) ?
1.2.3        Apa saja aspek intelegensi atau kognitif pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun)?
1.2.4        Apa saja aspek sosial pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun) ?
1.2.5        Apa saja aspek emosi pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun) ?









1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu :
1.3.1        Mengetahui  tugas-tugas masa kanak-kanak akhir (6-11 tahun)
1.3.2        Mengetahui  aspek fisik pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun)
1.3.3        Apa saja aspek intelegensi atau kognitif pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun)
1.3.4        Mengetahui  aspek sosial pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun)
1.3.5        Mengetahui  aspek emosi pada periode kanak-kanak akhir (6-11 tahun)




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Tugas-Tugas Masa kanak-kanak akhir (6-11 tahun)
Pada masa ini anak memasuki masa belajar didalam dan diluar sekolah. Anak belajar di sekolah, tetapi membuat latihan di rumah yang mendukung hasil belajar di sekolah. Banyak aspek perilaku di bentuk melalui penguatan verbal, keteladanan, dan identifikasi. Anak-anak pada masa ini juga mempunyai tugas-tugas perkembangan (menurut Robert J. Hagvighurst)[1] , yakni:
A.                Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan; bermain sepak bola, loncat tali, berenang.
B.                 Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis
C.                 Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
D.                Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
E.                 Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, berhitung
F.                  Belajar mengembangkan konsep sehari-hari
G.                Membentuk hati nurani, nilai moral, dan nilai social
H.                Memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
I.                    Membentuk sikap terhadap kelompok social dan lembaga-lemabaga



2.2  Aspek Fisik Pada Periode Kanak-Kanak Akhir (6-11 tahun)
Pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebih lambat dan konsisten bila dibandingkan dengan masa usia dini. Rata-rata anak usia SD mengalami penambahan berat badan sekitar 2,5-3,5 kg, dan penambahan tinggi badan 5-7 cm per tahun ( F.A Hadis 1996). Oleh Karena itu periode ini juga sering disebut periode tenang sebelum menjelang masa remaja.Tetapi hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang berarti. Karena selama masa ini terjadi, terutama bertambahnya ukuran system rangka dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama kekuatan otot-otot secara berangsur-angsur bertambah dan gemuk bayi (babyfat) berkurang. Pertambahan kekuatan otot ini adalah karena faktor keturunan dan latihan (olah raga). Karena factor perbedaan jumlah sel-sel otot, maka pada umumnya untuk anak laki-laki lebih kuat dari pada anak perempuan. (Santrock, 1995)[2].
A.    Aspek fisik anak berumur 6 tahun :
1.      Pertumbuhan berjalan lambat tetapi stabil.
2.      Tinggi badan meningkat 2-3 inci (5-7,5 cm) setiap tahun; anak perempuan rata-rata tingginya 46 inci (105-115 cm); sedangkan anak laki-laki rata-rata tingginya 44-47 inci (110-117,5 cm).
3.      Berat badan bertambah  5-7 pon (2,3-3,2 kg) per tahun; anak perempuan kurang lebih beratnya 38-47 pon (19,1-22,3 kg); anak laki-laki rata-rata beratnya 42-49 pon (17,3-21,4 kg).
4.      Bertambahnya berat badan menunjukkan bertambahnya massa otot secara signifikan.
5.      Kecepatan denyut nadi (80 denyut per menit) dan kecepatan pernafasan (18-28 hela nafas per menit) mirip dengan orang dewasa; kecepatan bervariasi sesuai dengan aktivitas.
6.      Tubuh tampak tinggi ramping karena tulang panjang pada tangan dan kaki mulai pada fase tumbuh pesat.
7.      Tanggal gigi “bayi” (gigi susu); gigi permanen mulai keluar, dimulai dengan dua gigi depan atas; anak perempuan cenderung untuk tanggal giginya lebih awal dari anak-anak laki-laki.
8.      Ketajaman penglihatannya seharusnya 20/20; bagi yang hasil tesnya 20/40 atau kurang harus diperiksakan secara professional.
9.      Kemampuan untuk hanya bias melihat dengan jelas pada jarak jauh tidak janggal, hal ini sering disebabkan oleh perkembangan (bentuk) bola mata yang belum matang.
10.  Wajahnya mulai berkembang seperti orang dewasa.
11.  Membutuhkan kurang lebih 1600-1700 kalori per hari.


B.     Aspek fisik anak berumur 7 tahun :
1.      Kenaikan berat badan cenderung hanya sedikit; kenaikan 6 pon (2,7 kg) per tahun adalah wajar. Berat anak umur tahun kira-kira 50-55 pon (22,7-25 kg).
2.      Tinggi badan meningkat kurang lebih 2,5 inci (6,25 cmc) per tahun. Anak perempuan kurang lebih tingginya 44-44,5 inci (110-116,3 cm); anak lak-laki kira-kira 46-49,5 inci (115-124 cm) tingginya.
3.      Massa otot kurang lebih sama pada anak- laki-laki dan perempuan.
4.      Pertumbuhan fisik berlangsung pelan, dan tabil, beberapa anak perempuan bias meunggyuli anak laki-laki.
5.      Postur tubuh semakin tegak; tangan dan kaki bertambah panjang, menjadikan anak usia tujuh tahun semakin kelihatan tinggi dan ramping.
6.      Tingkat energy dating dan pergi, naik turun antara semburan energy tinggi dan jeda kelelahan sementara.
7.      Masih kadang-kadang terkena sakit pilek atau penyakit ringan lainnya; namun penyakit ini muncul lebih jarang daripada ketika umur enam tahun.
8.      Bola mata terus berubah bentuk dan ukurannya, penglihatan harus dperiksa secara berkala untuk memastikan penglihatan baik.
9.      Warna rambut sering menjadi lebih gelap.
10.  Gigi bayi terus digantikan oleh gigi permanen.


C.     Aspek fisik anak berumur 8 tahun :
1.      Berat badan terus naik 5-7 pon (2,3-3,2 kg) per tahun; anak usia 8 tahun beratnya rata-rata 55-61 pon (25-27,7 kg). anak perempuan biasanya beratnya lebih sedikit dari anak laki-laki.
2.      Tinggi badan naik dengan kecepatan lambat tetapi pasti. Tumbuh rata-rata 2,5 inci (6,25 cm) per tahun; anak perempuan sering lebih tinggi (46-49 inci atau 115-122,5 cm) bila dibandingkan dengan anak laki-laki (48-52 inci atau 120-130 cm).
3.      Bentuk tubuh semakin Nampak dewasa, tangan dan kaki tumbuh lebih panjang, menyebabkan anak lebih tinggi dan semampai.
4.      Ketajaman penglihatan normal adalah 20/20. Penglihatan harus diperiksakan secara berkala untuk memastikan penglihatan anak baik.
5.      Beberapa anak perempuan mulai berkembang payudaranya dan tumbuh rambut kemaluan dan mulai menstruasi.
6.      Perubahan suasana hati secara mandadak bias muncul, disebabkan oleh terjadinya perubahan hormone.
7.      Status kesehatan meningkat secara keseluruhan; lebih jarang sakit.
D.    Aspek fisik anak berumur 9-10 tahun :
1.      Kecepatan pertumbuhan lambat dan tidak teratur; anak perempuan lebih mengalami pertumbuhan yang jauh lebih pesat daripada anak laki-laki; anak laki-laki ukuran tubuhnya lebih serupa satu sama lain.
2.      Bentuk tubuhnya labih ramping, karena timbunan lemak mulai menghilang.
3.      Kecepatan pertumbuhan mesing-masing bagian tubuh berbeda-beda;  tubuh bagian tengah kebawah tumbuh lebih cepat; tangan dan kaki tampak panjang dan tidak proporsional.
4.      Ukuran otak bertambah dengan signifikan, hamper mencapai ukuran orang dewasa pada usia 10 tahun.
5.      Tinggi badan bertambah kurang lebih 2 inci (5 cm) tiap tahun, pertumbuhan dapat bertambah banyak selama masa pertumbuhan yang pesat.
6.      Berat badan naik kurang lebih  6,5 pon (2,72 kg) tiap tahun.
7.      Gigi bayi yang masih tersisa akan tanggal, gigi tumbuh berdesakan bias terjadi bila gigi permanen yang lebih besar tumbuh pada rahang yang masih kecil.
8.      Anak perempuan bias mengalami perubahan pubertas (seperti payudara mulai menonjol, tumbuh rambut kemaluan, pinggul yang membulat, garis pinggang yang tampak, warna rambut yang lebih gelap); anak laki-laki biasanya baru mengalami perubahan seksual satu atau dua tahun kemudian.
E.     Aspek fisik anak berumur 11-12 tahun :
1.      Tinggi badan dan berat badan bervariasi secara signifikan dari satu anak ke anak lain; bentuk tubuh dan proporsi dipengaruhi oleh factor keturunan dan lingkungan; pada akhir fase ini tinggi badan adalah tiga kali lipat dari panjang lahir.
2.      Anak perempuan labih dulu mengalami pertumbuhan pesat awal pubertas, tumbuh lebih tinggi dan berat badannya melebihi anak laki-laki pada tahap ini; bias bertambah tingginya sampai 3,5 inci (8,75 cm) dan naik berat badannya sampai 20 pon (9,07 kg) dalam satu tahun; periode tumbuh pesat ini berakhir sekitar umur dua belas tahun untuk anak perempuan; pertumbuhan anak laki-laki lebih lambat.
3.      Perubahan badan nenandai datangnya pubertas; pinggul yang melebar dan payudara yang menonjol (anak perempuan), masa membesarnya testis dan penis (anak laki-laki), munculnya rambut kemaluan.
4.      Menstruasi bias mulai dating, beberapa anak perempuan mengeluarkan cairan dari vagina lebih awal, bias kesal apabila tidak tumbuh secepat anak lain.
5.      Ereksi spontan biasa terjadi pada anak laki-laki usia 11- 12 tahun; gambar, kegiatan fisik, obrolan dan lamunan dapat menjadi pemicu kejadian ini; bebrapa anak mulai mengeluarkan cairan air mani.
6.      Massa otot dan kekuatan meningkat terutama pada anak laki-laki; anak perempuan sering mencapai kekuatan otot secara maksimal pada usia 12 tahun.
7.      Postur tubuh semakin tegak; bertambahnya ukuran dan panjang tulang menyebabkan bahu, tulang belikat, tulang rusuk dan tulang bahu kelihatan lebih menonjol.
8.      Keluhan pusing dan penglihatan yang buram bukan hal yang aneh bila mengalami masalah penglihatan; beban yang semakin berat dari tugas sekolah (tulisan yang kecil, pemakaian computer, menulis secara terus menerus) bias menyebabkan beberapa anak harus memeriksakan matanya[3].
2.3  Aspek Intelegensi atau Kognitif Pada Periode Kanak-Kanak Akhir (6-11 tahun)
Seiring dengan masuknya anak kesekolah dasar, kemapuan kognitifnya urut mengalami perkembangan yang pesat. Karena dengan masuk sekolah, berarti dunia dan minat anak bertambah luas. Dengan meluasnya minat maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan objek-objek yang sebelumnya kurang berarti bagi anak.Dalam keadaan normal, pikiran anak usia sekolah berkembang secara berangsur-angsur. Kalau pada masa sebelumnya daya fikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris maka pada masa ini daya pikir anak berkembang kearah berpikir kongkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat sehingga anak benar-benar berada dalam suatu stadium belajar.
Pada usia ini anak sudah dapat mereaksi rangsanagn intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan untelektual atau kemampuan kognitif, seperti membaca, menulis menghitung pada usia SD daya pikirnya sudah berkembang kearah berpikir konkrit dan rasional. Menurut teori piaget, pemikiran anak masa sekolah dasar disebut juga pemikiran operasional kongkrit (concrete operational thought), artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek peristiwa nyata atau kongkrit.dalam upaya memahami alam sekitarnya mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari panca indera, karena anak mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya (logikanya).
Periode ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu mengklasifikasikan, menyusun atau mengasosiasikan angka-angka atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan perhitungan seperti menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi. Disamping itu, pada akhirnya masa ini anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem solving) yang sederhana. Untuk mengembangkan daya nalarnya, orang tua dapat melatih anak dengan menggunakan pendapat, gagasan atau penilaian terhadap berbagai hal, baik yang dialaminya maupun peristiwa yang terjadi dilingkungan. Misalnya, yang berkaitan dengan materi pembelajaran, tata tertib sekolah, pergaulan yang baik dengan teman sebaya atau orang lain sebagainya.
A.    Aspek kognitif pada anak usia 6 tahun:
1.      Menunjukkan rentan konsentrasi yang semakin panjang
2.      Menyebutkan musim dan beberapa hari raya yang berhubungan dengan dengan peristiwa tersebut
3.      Menyukai tantangan puzzle, kegiatan menghitung dan mengelompokkan, menelusuri jalan yang benar dengan membuat garis
4.      Mengenali beberapa kata dalam hati
5.      Menyebutkan dan menganggakat tangan kanan dan kirinya dengan konsisten
6.      Percaya pada sulap dan fantasi
7.      Masih terbatas pemahamannya mengenai mati atau sekarat


B.     Aspek kognitif anak usia 7 tahun:
1.      Memahami konsep ruang dan waktu dalam pemikiran yang logis dan praktis
2.      Meningkat pemahamannya tentang sebab akibat
3.      Mengerti dan dapat menyebutkan waktu di jam dinding dan hari, bulan , juga tahun di kalender
4.      Merencanakan masa depan
5.      Menunjukkan kekaguman yang ebsar pada trik sulap
6.      Tidak kesulitan lagi dalam membaca
7.      Senang emnghitung uang dan menabung
8.      Kadang masih terbalik dalam menulis huruf dan pengucapa
C.     Aspek kognitif pada anak usia 8 tahun:
1.      Mengoleksi benda
2.      Menabung uang untuk pembelian kecil
3.      Mulai tertarik dengan apa yang di pikirkan dan dilakukan orang lain
4.      Menerima tantangan dan tanggung jawab dengan antusias
5.      Senang membaca dan bekerja sendiri
6.      Mulai memahami prinsip dan penyimpanan
7.      Menambah dan mengurangkan angka beberapa digit
8.      Menanti-nanti waktu untuk kesekolah
D.    Aspek kognitif anak usia 9-10 tahun :
1.      Menyukai tangtangan aritmetika
2.      Belajar paling baik dengan metode hands-on learning
3.      Menyikai saat-saat disekolah
4.      Senang menggunakan membaca dan menulis untuk kegiatan non akademis
5.      Menunjukkan pemahaman yang lebih baik mengenai hukum sebab-akibat
6.      Menelusuri kejadian menggunakan ingatan

E.     Aspek kognitif anak usia 11-12 tahun
1.      Mulai berpikir secara abstrak
2.      Berhasil mengurutkan, mengelompokkan, dan mengelompokkan karena kapasitas memory jangka panjang yang lebih baik
3.      Menyukai tantangan, pemecahan masalah, penelitian, dan pengujian terhadap solusi yang memungkinkan
4.      Menunjukkan rentan perhatian yang lebih panjang
5.      Membuat rencana yang terinci
6.      Melakukan tugas rutin tanpa harus berpikir
7.      Menunjukkan pemahaman yang semakin kompleks tentang sebab-akibat[4]
2.4  Aspek Sosial Pada Periode Kanak-Kanak Akhir (6-11 tahun)
Perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematanagan dalam hubungan sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan moral.
A.    Aspek sosial pada anak berumur 6 tahun :
1.      Mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba: bias menjadi “teman terbaik” dalam satu menit, kemudian menjadi “musuk terburuk” pada menit berikutnya; sangat menyenangkan pada suatu hari, tetapi kemudian menjadi tidak mau bekerja sama dan lekas marah pada hari berikutnya; terutama tidak bias diprediksikan terhadap ibu dan pengasuh utama.
2.      Menjadi lebih tidak bergantung pada orang tuanya karena lingkaran pertemanannya semakin luas; masih membutuhkan kedekatan dan pengasuhan, namun mempunyai dorongan untuk melepaskan diri dan “tumbuh menjadi dewasa”.
3.      Membutuhkan dan mencari persetujuan, penentraman hati, dan pujian orang dewasa; ingin sekali dibuat senang hatinya; bias mengeluh berlebihan terhadap luka kecil untuk mendapat perhatian.
4.      Masih berpusat pada kepentingan sendiri (egois); masih melihat kejadian hamper seluruhnya dari cara pandangnya, melihat segala sesuatu dan setiap orang ada untuk kepentingannya.
5.      Mudah kecewa dan frustasi oleh sesuatu yang dianggapnya sebuah kegagalan.
6.      Mengalami kesulitan untuk mengatur dan nemenangkan dirinya; tidak bias menerima bila dikoreksi atau kalah dalam suatu permainan, bias merajuk, menangis, tidak mau bermain, atau menciptakan kembali peraturan untuk memenuhi keinginannya.
7.      Antusias dan ingin tahu tentang sekitarnya dan kejadian sehari-hari.
8.      Menunjukkan tidak adanya atau sedikit pemahaman mengenai etika perilaku dan standar moral; sering berbohong, menipu, atau “mencuri” barang milik orang lain.
9.      Mengetahui kalau dirinya berbuat “nakal”; memandang “baik” dan “buruk” berdasarkan harapan dan peraturan di sekolah dan rumah.
10.  Bias menjadi sangat takut pada halilintar, kegelapan, suara yang tidak diketahui asalnya, anjing, dan binatang lain.
B.     Aspek sosial pada anak berumur 7 tahun :
1.      Bekerja sama dan penuh kasih saying erhadap orang dewasa dan lebih jarang jengkel pada mereka; bias bercanda dalam kejadian sehari-hari dan lebih terbuka.
2.      Senang menjadi asisten guru; mencari perhatian dan persetujuan guru, tetapi tidak terlalu jelas memperlihatkannya.
3.      Mencari persahabatan; teman itu [enting, namun demikian anak bias menemukan banyak hal yang bias dilakukannya bila tidak ada teman.
4.      Labih jarang bertengkar, walaupun masih terjadi perselisihan dan suka mengadu baik dalam permainan dua orang atau kelompok.
5.      Mengeluh bahwa keputusan keluarga tidak adil; bahwa kaka atau adik seharusnya melakukan lebih banyak atau diberi labih banyak.
6.      Menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri; menciptakan alibi untuk kekurangan: “saya seharusnya bias membuat lebih bagus, tetapi guru saya tidak memberikan cukup waktu.”
7.      Memilih teman bermain yang berjenis kelamin sama, lebih senang bermain dalam kelompok.
8.      Khawatir kalau tidak disukai; mudah sakit hati; bias menganis, malu, atau mengatakan sesuatu dengan keras kepala “aku tidak mau bermain denganmu lagi” ketika dikritik.
9.      Bertanggung jawab denga serius; dapat dipercaya untuk melakukan arahan dan komitmen; khawatir terlambat ke sekolah atau tugasnya tidak selesai.
C.     Aspek sosial pada anak berumur 8 tahun :
1.      Mulai membentuk pendapat mengenai nilai dan sikap moral; menyatakan suatu perbuatan benar atau salah.
2.      Bermain bersama dua atau tiga teman “baik”, biasanya berumur dan berjenis kelamin sama; kadang juga menikmati waktu sendiri.
3.      Tampaknya berkurang dalam hal mengkritik penampilan sendiri tetapi mudah frustasi dan jengkel bila tidak mampu menyelesaikan tugas atau ketika hasilnya tidak memenuhi harapannya.
4.      Menyukai permainan dan kegiatan tim; keanggotaan kelompok dan penerimaan oleh teman sangatlah penting.
5.      Masih menyalahkan orang lain atau menciptakan alibi untuk menjelaskan kekurangannya atau kesalahannya.
6.      Senang menelepon teman-temannya.
7.      Mengerti dan menghargai kenyataan bahwa beberapa anak lebih berbakat dalam bidang tertentu, seperti menggambar, olahraga, membaca, kesenian, dan music.
8.      Menginginkan perhatian dan pengakuan orang dewasa; senang tampil di depan orang dewasa dan menantang mereka dalam suatu permainan.
D.    Aspek sosial pada anak berumur 9-10 tahun:
1.      Senang menghabiskan waktu bersama teman-teman; mencari persahabatan berdasarkan minat yang sama dan kedekatan (anak-anak tetangga atau teman sekelas); mengkritik secara lisan anak yang berbeda jenis kelaminnya: “anak laki-laki itu terlalu kasar”.”anak perempuan itu seperti bayi.”
2.      Mempunyai beberapa teman “baik” dan satu atau dua orang “musuh” yang bias berubah dari hari ke hari.
3.      Mulai menunjukkan ketertarikan dalam peraturan dan aturan permainan; aturan harus dibuat sederhana sehingga semua anak dapat menikmati permainan.
4.      Menanggapi nama julukan dan godaan bila diprovokasi, labih jarang menggunakan kekerasan fisik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, juga mengerti bahwa perilaku tersebut dapat menyakiti perasaaan temannya.
5.      Mulai terbentuk penalaran moral; mengikuti adat istiadat dan nilai moral yang dianut masyarakat: kejujuran, yang benar dan salah, keadilan, baik dan buruk, rasa hormat.
6.      Membangun kedekatan dengan guru, pelatih, pemjimpin klub, memandang mereka sebagai “pahlawan” sering melakukan hal yang tidak lazim untuk menyenangkan atau mencari perhatian mereka.
7.      Bersikap dengan cukup percaya diri; mengetahui segala sesuatu dan tidak melakukan kesalahan.
8.      Menganggap kritik sebagai serangan pribadi; mudah terluka perasaannya; sulit menghadapi kegagalan dan frustasi.
E.     Aspek sosial pada anak berumur 11-12 tahun :
1.      Senang mengorganisir permainan kelompok tetapi bisa mengubah peraturan ketika permainan berlangsung
2.      Melihat image dirinya sangat penting
3.      Menjadi semakin sadar diri dan lebih fokus pada diri sendiri
4.      Mulai berpikir pilihan pekerjaan dan rencana karier
5.      Meniri pakaian, gaya rambut, dan orang populer
6.      Menyadari bahwa kesetiaan, kejujuran, bisa dipercaya, dan menjadi pendengar yang baikadalah syarat untuk menjadi teman yang baik
7.      Menghadapi frustasi dengan sedikit ledakan emosi[5]
2.5  Aspek Emosi Pada Periode Kanak-Kanak Akhir (6-11 tahun)
Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan. Perkembangan emosi berada pada aspek yang meliputi kemampuan anak untuk menyayangi, merasa nyaman, gembira, takut, berani dan marah serta bentuk emosi lainnya. Aspek ini sangat dipengaruhi oleh interaksi anak dengan orang tua dan orang-orang sekitarnya. Emosi yang berkembang sesuai dengan emosi yang diterima oleh anak. Emosi yang positif seperti perasaan senang, bergairah, bersemangat atau rasa ingin tahu yang tinggi akan mempengaruhi individu untuk mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan penjelasan guru, membaca, aktif dalam diskusi, mengerjakan tugas, dan disiplin dalam belajar.
Sebaliknya apabila yang menyertai proses itu adalah emosi negatif, seperti perasaan tidak senang, kecewa, tidak bergairah maka proses belajar akan mengalami hambatan, dalam arti individu tidak dapat memusatkan perhatian untuk belajar sehingga kemungkinan besar dia akan mengalami kegagalan dalam belajarnya
Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan, dan pembinaan orang tua maupun guru disekolah. Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik, dan bangsa. Emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut, dan faktor-faktor ekternal yang sering kali tidak di kenal sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh. Namun ada juga tindakan ornag tua yang sering kali tidak dapat mempegaruhi perkembangan emosional anak. Misalnya, sangat dimanjakan atau terlalu banyak larangan karena terlalu mencintai anaknya. Akan tetapi, sikap orang tua yang sangat keras, suka menekan, dan selalu menghukum anak sekalipun anak membuat kesalahan spele juga dapat mempengaruhi keseimbangan emosional anak.[6]
















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangn anak usia 6-11 tahun merupakan perkembangan yang sanagat pesat baik dari segi fisik, intelektual, emosi, dan sosialnya. Dalam usia sekolah ini anak-anak banyak emnirukan hal-hal yang dilakukan orang dewasa baik dari segi berbicara, berpakaian dan segi emosi yang selalu di dapatnya dari lingkunagn keluarga dan lingkungan sekolahnya.
Dalam usia ini juga anak-anak lebih fokus pada apa yang mereka inginkan dan berusaha mempertahankan apa yang mereka inginkan agar terwujud jadi, tak heran saat anak0anak pada usia ini masih sangat labil dalam mengontrol emosinya.





[1] Rahmaaufa.perkembangan-anak-masa-sekolah-6-12tahun. https://rahmaaufa.wordpress.com/2013/06/09/perkembangan-anak-masa-sekolah-6-12-tahun/(diambil hari minggu 15/02/2015, jam 19:55 WIB)


[2] Rahmaaufa.perkembangan-anak-masa-sekolah-6-12tahun. https://rahmaaufa.wordpress.com/2013/06/09/perkembangan-anak-masa-sekolah-6-12-tahun/(diambil hari minggu 15/02/2015, jam 19:55 WIB)
[3] 2010.K.Eileen Allen,Lynn R. Marotz.profil perkembangan anak.indeks.hlm 159-193
[4] 2010.K.Eileen Allen,Lynn R. Marotz.profil perkembangan anak.indeks.hlm.159-193
[5] 2010.K.Eileen Allen,Lynn R. Marotz.profil perkembangan anak.indeks.hlm.159-193
[6]Herawati mansur, psikologi ibu dan ank untuk kebidanan, salemba medika, jakarta, 2009, hlm.91